Malam yang sangat bersejarah bagi para penganut Islam atau
sering disebut sebagai malam seribu bulan dan juga diperingati sebagai malam
turunnya Al Quran, malam yang dimana dipercaya bahwa Allah turun ke langit bumi
dan barangsiapa yang berdoa / melakukan solat lail pada sepertiga malam pada
bulan Ramadhan maka akan mendapat ganjaran yang luar biasa. Sungguh karunia
luar biasa bagi mereka yang berhasil mendapatkan malam laitul qadr.
Namun sayangnya generasi sekarang yang melek teknologi dan
lebih mengutamakan bukti riil mulai menganggap malam lailatul qadr sebagai
mitos ramadhan, kebanyakan dari mereka telah disesatkan dengan tirani agama
otak, yaitu hal gaib menjadi aneh bila diyakini. Mereka tidak mengalaminya,
orang2 juga tidak pernah mendapatkan keberkahan yang luar biasa berupa pahala
setara seribu bulan tersebut. Bahkan, ustad2 mereka pun tidak atau belum pernah
merasakan indahnya Lailatul Qadr. Mereka mencari2 munculnya pertandanya, ingin
merasakan dan membuktikanya. Tapi disaat
yang sama mereka lupa bahwa ada sejumlah kondisi ibadah dan kebersihan hati
yang harus terpenuhi untuk mencapai itu.
Menurut Dr. Abdul Basith As-Sayyid berasumsi bahwa NASA
telah menyembunyikan fakta tentang Lailatul Qadr dengan niatan tertentu.
Dijelaskan oleh Rasulullah bahwa malam Lailatul Qadr ditandai dengan suhu yang
sedang, tidak ada bintang terlihat atau meteor yang jatuh yang terlihat di
langit, dan pagi harinya matahari keluar tanpa adanya radiasi cahaya. Ia mengatakan
bahwa fakta setiap harinya ada 10 hingga 20 ribu meteor jatuh dan hangus
terbakar di atmosfer bumi. Dan ternyata, NASA pernah menemukan suatu kondisi
yang sama sekitar 10 tahun yang lalu. Dan sangat sesuai dengan gambaran dari
Nabi Muhammad SAW mengenai malam Lailatul Qadr. NASA bingung dengan anomaly
luar biasa ini. Namun mereka memilih diam dan tidak mendiskusikannya secara
luas seperti yang sering mereka lakukan saat menemukan hal2 ganjil yang terjadi
di langit. Penyembunyian fakta ilmiah ini seakan2 ingin menjauhkan kebenaran
dari para non muslim untuk tidak tertarik masuk ke agama ini.
Banyak dari penduduk dunia yang non muslim sangat haus akan bukti2 ilmiah
sebelum meyakini sesuatu. Mereka sangat memisahkan justifikasi atas dasar
sejarah dan sains dengan keimanan. Jika NASA membuka fakta terjadinya tanda2
malam Lailatul Qadr itu kepada public, bisa saja terjadi eksodus besar2an non
muslim untuk menjadi mualaf. Terbukti bahwa seorang pakar NASA bernama Carner
telah membuka rahasia ini kepada public. Ia mengetahui bahwa lembaganya telah
menyembunyikan fakta2 ilmiah atas kebenaran Al Quran dan hadist. Ilmuwan ini
kemudian mendapat hidayah dan kemudian memeluk Islam, atas keputusanya itu, ia
harus kehilangan jabatanya di NASA.
aksi protes pun pernah ditujakan kepada NASA oleh seorang ahli geologi Islam bernama Zaglol Najjar karena mereka menghapus satu halaman disitus resminya setelah 21 hari.
Isi halaman itu adalah adanya cahaya aneh yang keluar dari
Kabbah dan menembus jauh ke langit. Dan ketika “jendela” dari Kabbah itu
terbuka keadaan langit menjadi gelap gulita. Fenomena ini secara jelas
diungkapkan oleh Al Quran surat Al-Hijr ayat 14 : “ dan jika seandainya kami membukakan kepada mereka salah satu dari (
pintu2 )langit. Lalu, mereka terus menerus naik ke atasnya. Tentulah mereka
berkata, sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahwa kami adalah
orang2 yang kena sihir “
0 komentar:
Posting Komentar