Jumat, 27 Februari 2015

Atau Mustafa Kemal Pasha dan dikenal sebagai Bapak Revolusioner Turki atau Bapak Pemberharu Turki. Mengubah pemerintahan Turki yang semula adalah sebuah kerajaan dengan dikuasai Dinasti Ustmani yang berkiblat pada daulat Islam berubah menjadi Turki sekuler yang mengiblat pada barat. Lahir dari keluarga keturunan Yahudi yang lahir pada 19 Mei 1881 di Selanik, Yunani dan meninggal tahun 10 November 1938 di Istanbul. Sosok presiden pertama Turki dengan masa jabatan tahun 1923 – 1938 dan juga menjabat perdana menteri pertama dari Turki baru.

Ketika kecil dikenal dengan Mustafa, dan masuk ke sekolah militer di Salonika atas usul pamannya, dan disinilah ia menemukan dunianya. Karirnya gemilang hingga ia mendapat julukan Kemal / kesempurnaan. Setelah lulus dengan nilai tertinggi dalam ujian akhir ia pun bergabung dengan perkumpulan mahasiswa nasionalis yang fanatic yang dikenal dengan nama Vatan. Mereka sangat menentang pemerintahan Sultan Hamid II yang memberangus pikiran2 liberal di bawah panji Islam.    Kesempatan terbuka ketika Komite Persatuan dan Kemajaun mengundangnya untuk bergabung. Namun dia merasa tidak mendapat dukungan hingga akhirnya ia kembali menekuni bidang militernya dan menghabiskan banyak malamnya untuk rapat rahasia guna merencanakan kudeta. Kesempatan itu datang ketika ia memimpin pasukan pertahanan Turki melawan Sekutu Eropa yang ingin memecah belah kekuasaan. Dengan usahanya membangkitkan semangat rakyat untuk berjuang demi tanah airnya hingga Turki berhasil menang atas Yunani membuat rakyat Turki mabuk kemenangan dan memuja Mustafa Kemal sebagai Penyelamat Turki dan rakyat memberinya gelar AL GHAZI / Pembela Kebenaran.
Ia membuktikan kesuksesannya selama menjabat sebagai komandan militer pada pertempuran Gallipoli. Setelah kalahnya kekaisaran Ottoman ditangan Sekutu dan berbagai rencana untuk memecah negara itu, Mustafa Kemal memimpin gerakan nasional Turki yang kemudian dikenal sebagai Perang Kemerdekaan Turki. Kampanye itu berhasil dan terbentuklah Republik Turki. Dibawah pemerintahanya ia menghapuskan segala macam bentuk keislaman di Turki, seperti :
·         Penggantian kalender Hijriyah menjadi kalender Gregorian
·         Pelarangan penggunaan jilbab dan peci
·         Penghapusan aksen Arab dan diganti menjadi aksen Latin
·         Pengharusan penggunaan mode pakaian ala barat
·         Mengijinkan persebaran miras dan prostitusi
·         Menghapuskan mata pelajaran agama Islam dalam kurikulum
Hanya dengan mengeliminasi segala sesuatu yang berbau Islam, Turki bisa memperoleh “kemajuan” menjadi bangsa yang dihormati dan modern. Tanpa rasa takut dan ragu, ia menyerang Islam dan pilar2 Islam. Tapi Allah tidak tinggal diam atas apa yang dilakukan oleh Mustafa, disisa umurnya berbagai penyakit mulai menggerogoti tubuhnya, antara lain : sakit jantung, penyakit darah tinggi, penyakit kelamin hingga panas sepanjang waktu. Pada 26 September 1938 ia pingsan selama 48 jam disebabkan terlalu panas, lalu ia siuman namun kemudian hilang ingatan secara permanen. Pada 9 November 1938, ia pingsan sekali lagi selama 36 jam dan akhirnya meninggal dunia. Sewaktu meninggal, konon tidak ada seorang pun yang memandikanya, mengafani dan menshalatkanya.  Mayatnya diawetkan selama 9 hari 9 malam, sehingga adik perempuannya datang meminta ulama2 Turki memandikanya, mengafani dan menshalatkanya.


Menurut banyak sumber, ketika dibawa ke pemakaman, mayatnya tidak mau masuk ke liang lahat. Disebabkan putus asa, akhirnya orang2 yang menguburkan mayatnya mengawetkan mayat Atatturk sekali lagi dan dimasukkan ke museum yang diberi nama EtnaGrafi di Ankara selama 15 tahun atau sampai tahun 1953. Setelah 15 tahun mayatnya kembali hendak dikuburkan namun masih juga susah. Akhirnya jenazahnya dibawa ke sebuah bukit dan ditanam dalam satu bangunan marmer yang beratnya 44 ton. Mayatnya hanya dikubur dicelah2 batu marmer karena bumi menolak jasadnya. Konon setiap peziarah yang mengunjungi makamnhya harus disemprot cairan wangi, karena busuknya mayat Mustafa.  

0 komentar:

Posting Komentar