Apakah manfaat TV??
Apakah kerugian menonton TV??
Membuang2 waktu kah??
Televisi adalah media paling efektif untuk melakukan
provokasi / hasutan terhadap manusia lain dibelahan bumi yang lain. Karena
faktanya jutaan orang mampu diprovokasi lewat berita2 miring yang belum tentu
kebenarannya. Seperti baru2 ini yang sering didoktrin oleh para pemilik usaha
pertelevisian yang sudah dirancang untuk mengikuti pemilik yang “kebetulan”
adalah orang Yahudi. Penggambaran Islam sebagai agama teroris dengan
mengekspose fakta2 palsu dan menjunjung tinggi emansipasi dengan program –isme
mereka tak ayal membuat jutaan orang baik non muslim ataupun masyarakat muslim
itu sendiri mulai mencibir Islam. Seperti yang bisa kita lihat disekeliling
ketika anak muda yang rajin beribadah dimasjid justru mendapat cemooh dari
teman sebayanya dan dianggap tidak gaul. Dari mana pemikiran ini mencabang?? TV
lah sumbernya. Tanpa bisa dihukum, TV kini dimanfaatkan menjadi alat provokasi
paling massif di muka bumi. Mereka yang “ingin” menciptakan kekacauan
psikologis, kerakusan, menciptakan perilaku materialisis, dan konsumtif.
Singkatnya, untuk mendikte otak manusia cukup dengan satu alat, yaitu TV. Daya
rusaknya lebih hebat dibandingkan dengan bom atom.
Tanpa kita sadari bahwa otak bawah sadar kita tidak akan
bisa membedakan antara fakta dan fiksi setiap kali kita menonton TV / media
lain.
Mengapa kita ketakutan ketika melihat film horror, padahal
alam bawah sadar kita mengetahui bahwa itu hanyalah fiksi. Dan mengapa kita
menitikkan air mata ketika kita melihat adegan dramatis??
Ini karena alam bawah sadar kita akan berasumsi bahwa apa
yang tampak oleh penglihatan yang ditransmisikan ke otak bawah sadar anda
adalah benar adanya. Kesimpulanya adalah gelombang TV telah memprovokasi alam
bawah sadar anda untuk merasakan apa yang diinginkan mereka. Proses ini sama
saja dengan program pencucian otak yang dilegalkan.
Jika keterbukaan aurat menjadi sangat ditoleransi belakangan
ini, semua tak terlepas dari peranan TV yang begitu gandrung mempertontonkan
paha dan belahan dada setiap hari. Itu semua karena alam bawah sadar tidak bisa
membedakan antara fakta dan fiksi.
Dampak dari persepsi akan terbentuk hingga tua, secara
psikologis persepsi akan membentuk sikap yang selanjutnya menjadi dasar
terjadinya perilaku dan perbuatan karena TV mampu mengubah gelombang otak
manusia.
0 komentar:
Posting Komentar