Kejahatan yang ditujukkan langsung kepada baginda Rasulullah
pada masa lalu merupakan tindakan yang bisa berujung pada pemenggalan kepala.
Tidak seperti sekarang ini dimana mayoritas muslimin hanya terdiam, hanya
berdemo, hanya mengecam, dan hanya basa basi embargo dari para pemimpin Negara
terhadap sekelompok orang yang dengan jelas melecehkan baginda nabi. Islam
dengan mudahnya dipermainkan dan dijadikan bahan olokan bangsa2 non muslim yang
sengaja menyulut api masalah dengan muslimin yang notabene tidak mampu berbuat
apa2 ketika agamanya dilecehkan.
Cerita berbeda terjadi pada tahun 1164 Masehi, ketika sebuah
rencana besar dirancang oleh raja2 Eropa. Grand Design nya pun tak tanggung2,
yaitu mencuri jasad Nabi Muhammad SAW!! Tujuannya jelas ingin mempermalukan
dunia Islam yang ketika itu dan sampai sekarang memang sedang lemah. Mereka
bersekongkol untuk menghancurkan moral umat muslim dengan cara mencuri jasad
manusia utama dan nabi penutup zaman dalam keyakinan umat Islam.
Tepat pada musim haji, 2 orang mata2 Eropa berambut pirang
menyamar sebagai jamaah haji dari Andalusia, keduanya berpakaian khas Maroko agar terkesan sebagai
penduduk muslim yang ingin berhaji. Keduanya menyewa penginapan yang sengaja
dipilih berdekatan dengan makam Rasulullah SAW di Masjid Nabawi. Mayoritas bisa
dipastikan akan mengunjungi makam Rasulullah yang diapit oleh makam Abu Bakar
RA dan makam Umar Bin Khattab RA. Rencanya dengan menggali terowongan dari
kamar penginapan kedua mata2 tersebut langsung ke bawah makam Rasulullah.
Lubang pun sudah tergali, misi nyaris selesai, tapi Allah SWT menggagalkanya
dengan mengirimkan mimpi kepada penyelamat yaitu, Sultan Nuruddin Mahmoud bin
Zanki ( penguasa Damaskus / Suriah ).
Ketika sang Sultan tertidur, ia didatangi oleh baginda
Muhammad SAW dan dalam mimpi itu, sang Baginda secara langsung memerlihatkan
tampang kedua mata2 berambut pirang kepada Sultan sambil berkata, “Wahai
Mahmud, selamatkan jasadku dari maksud jahat kedua orang ini”. Sultan terjaga
dan merasa gelisah sebelum akhirnya dia memutuskan untuk solat lail. Anehnya,
mimpi itu terjadi berulang kali dengan pesan yang sama persis. Hingga akhirnya
Sultan pun merasa yakin dan segera mempersiapkan sejumlah harta dan pengawal menuju
Madinah dan menempuh 16 hari perjalanan.
Begitu tiba di Madinah, Sultan Mahmoud meminta Menteri
Jamaluddin dari Madinah untuk mengumpulkan seluruh penduduk, triknya adalah
dengan membagikan bahan makanan. Sultan memperhatikan satu per satu dari setiap
orang yang datang mengambil jatahnya, namun tak satupun yang berwajah mirip
dengan kedua mata2 tersebut. Sultan pun bertanya apakah masih ada yang belum
mengambil jatahnya, lalu penduduk mengabarkan bahwa masih ada 2 orang dari
Maroko yang rajin solat berjamaah di Masjid Nabawi yang belum mengambil
jatahnya. Sultan pun kemudian meminta kedua orang tersebut untuk datang
mengambil jatahnhya, terkejutlah Sultan ketika mendapati wajah kedua orang
tersebut yang sangatlah mirip dengan sosok dalam mimpinya.
Dapat diduga kedua mata2 tersebut membantah keras atas
tuduhan Sultan. Tak hilang akal, Sultan dan para pengawalnya segera menuju
kamar tempat mereka menginap. Mereka menemukan harta, buku2, dan Al Quran dan
tidak ada yang mencurigakan. Sekali lagi Allah memberi ilham agar Sultan
menyibakkan hamparan tikar di lantai. Benar saja, ditemukan terowongan yang
langsung menuju makam Rasulullah SAW. Kedua agen Eropa tersebut tak berkutik
dan mengakui bahwa mereka diperintahkan oleh persekongkolan raja2 Eropa untuk
mencuri jasad Rasulullah SAW.
Tanpa ampun, pada pagi harinya kedua agen tersebut
dipenggal. Lalu Sultan memerintahkan agar dibuat parit disekitar makam
Rasulullah dan mengisinya dengan timah.
0 komentar:
Posting Komentar