Jumat, 20 Februari 2015

Kejahatan yang ditujukkan langsung kepada baginda Rasulullah pada masa lalu merupakan tindakan yang bisa berujung pada pemenggalan kepala. Tidak seperti sekarang ini dimana mayoritas muslimin hanya terdiam, hanya berdemo, hanya mengecam, dan hanya basa basi embargo dari para pemimpin Negara terhadap sekelompok orang yang dengan jelas melecehkan baginda nabi. Islam dengan mudahnya dipermainkan dan dijadikan bahan olokan bangsa2 non muslim yang sengaja menyulut api masalah dengan muslimin yang notabene tidak mampu berbuat apa2 ketika agamanya dilecehkan.
Cerita berbeda terjadi pada tahun 1164 Masehi, ketika sebuah rencana besar dirancang oleh raja2 Eropa. Grand Design nya pun tak tanggung2, yaitu mencuri jasad Nabi Muhammad SAW!! Tujuannya jelas ingin mempermalukan dunia Islam yang ketika itu dan sampai sekarang memang sedang lemah. Mereka bersekongkol untuk menghancurkan moral umat muslim dengan cara mencuri jasad manusia utama dan nabi penutup zaman dalam keyakinan umat Islam.
Tepat pada musim haji, 2 orang mata2 Eropa berambut pirang menyamar sebagai jamaah haji dari Andalusia, keduanya  berpakaian khas Maroko agar terkesan sebagai penduduk muslim yang ingin berhaji. Keduanya menyewa penginapan yang sengaja dipilih berdekatan dengan makam Rasulullah SAW di Masjid Nabawi. Mayoritas bisa dipastikan akan mengunjungi makam Rasulullah yang diapit oleh makam Abu Bakar RA dan makam Umar Bin Khattab RA. Rencanya dengan menggali terowongan dari kamar penginapan kedua mata2 tersebut langsung ke bawah makam Rasulullah. Lubang pun sudah tergali, misi nyaris selesai, tapi Allah SWT menggagalkanya dengan mengirimkan mimpi kepada penyelamat yaitu, Sultan Nuruddin Mahmoud bin Zanki ( penguasa Damaskus / Suriah ).
Ketika sang Sultan tertidur, ia didatangi oleh baginda Muhammad SAW dan dalam mimpi itu, sang Baginda secara langsung memerlihatkan tampang kedua mata2 berambut pirang kepada Sultan sambil berkata, “Wahai Mahmud, selamatkan jasadku dari maksud jahat kedua orang ini”. Sultan terjaga dan merasa gelisah sebelum akhirnya dia memutuskan untuk solat lail. Anehnya, mimpi itu terjadi berulang kali dengan pesan yang sama persis. Hingga akhirnya Sultan pun merasa yakin dan segera mempersiapkan sejumlah harta dan pengawal menuju Madinah dan menempuh 16 hari perjalanan.
Begitu tiba di Madinah, Sultan Mahmoud meminta Menteri Jamaluddin dari Madinah untuk mengumpulkan seluruh penduduk, triknya adalah dengan membagikan bahan makanan. Sultan memperhatikan satu per satu dari setiap orang yang datang mengambil jatahnya, namun tak satupun yang berwajah mirip dengan kedua mata2 tersebut. Sultan pun bertanya apakah masih ada yang belum mengambil jatahnya, lalu penduduk mengabarkan bahwa masih ada 2 orang dari Maroko yang rajin solat berjamaah di Masjid Nabawi yang belum mengambil jatahnya. Sultan pun kemudian meminta kedua orang tersebut untuk datang mengambil jatahnhya, terkejutlah Sultan ketika mendapati wajah kedua orang tersebut yang sangatlah mirip dengan sosok dalam mimpinya.
Dapat diduga kedua mata2 tersebut membantah keras atas tuduhan Sultan. Tak hilang akal, Sultan dan para pengawalnya segera menuju kamar tempat mereka menginap. Mereka menemukan harta, buku2, dan Al Quran dan tidak ada yang mencurigakan. Sekali lagi Allah memberi ilham agar Sultan menyibakkan hamparan tikar di lantai. Benar saja, ditemukan terowongan yang langsung menuju makam Rasulullah SAW. Kedua agen Eropa tersebut tak berkutik dan mengakui bahwa mereka diperintahkan oleh persekongkolan raja2 Eropa untuk mencuri jasad Rasulullah SAW.

Tanpa ampun, pada pagi harinya kedua agen tersebut dipenggal. Lalu Sultan memerintahkan agar dibuat parit disekitar makam Rasulullah dan mengisinya dengan timah. 

0 komentar:

Posting Komentar